Minggu, 29 Januari 2012

Gorila Ini Bisa Breakdance

Seekor gorila jantan di Calgary Zoo, Kanada, berhasil memukau banyak orang. Gorila ini bisa menari breakdance dan menjadikan hal itu sebagai aksi favoritnya.


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1628202.jpg

Sebuah video menampilkan, Zola (8) secara ritmis menghentak-hentakkan kakinya dan melakukan gerakan tari, termasuk breakdance. Pejabat kebun binatang mengatakan seperti ditulis Calgary Herald, video itu langsung diunggah ke Facebook dan YouTube.

Video yang diiringi musik elektronik itu telah disaksikan lebih dari 2 juta orang. Seperti terlihat, gorila jantan ini terus menggerak-gerakkan kaki dan mulutnya.

Pihak kebun binatang mengaku tak melatih gorila ini untuk bisa menari. Zola sudah berada di Alberta selama dua tahun. Awalnya, dia merupakan penghuni di Bronx Zoo di New York. Seperti diketahui, gorila ini merupakan binatang yang masuk daftar spesies terancam.

Berikut ini videonya :


sumber: inilah.com

Niagara Mini dari Bandung

Indonesia sebenarnya punya niagara mini, sayangnya belum banyak yang tahu. Maklum, tempatnya terpencil dan cukup sulit mencapai lokasi ini.

Nama air terjun 'miniatur' niagara itu dikenal dengan nama Curug Malela. Lokasinya bisa disambangi dari Bandung ke arah barat menuju Kota Kecamatan Gununghalu. Jaraknya sekitar 40 km. 

 foto source: alianmemangalian.devianart

Jika tidak membawa kendaraan pribadi bisa naik kendaraan umum dari Stasiun Ciroyom. Hampir setiap jam ada yang berangkat, cuma hanya sampai sore hari. Tengah malam baru mulai ada lagi karena ingin mengangkut para calon penumpang yang biasa akan menjual hasil bumi dan palawija ke Bandung pada subuh harinya.

Dari Gununghalu kemudian kita mengarah ke Bunijaya. Ada kendaraan umum yang melayani jalur ini (beberapa minibus jurusan Bandung - Gununghalu - Bunijaya). Beberapa petunjuk sudah dipasang sehingga yang baru pertama kali akan terbantu. Namun jika ragu lebih baik bertanya.

Menuju curug yang terletak di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, ini lebih baik menggunakan kendaraan pribadi. Sebab tidak ada kendaraan umum yang sampai curug.

Angkutan umum hanya sampai Rongga dan dari sini harus naik ojek dengan ongkos sekitar Rp 50.000,- melalui jalanan berbatu yang licin kala hujan. Nah, karena jalan berbatu tadi, jika menggunakan kendaraan pribadi disarankan kendaraan dengan ground clearance tinggi seperti SUV.



 foto source: kakigatel.com - 4bpp.blogspot.com
  
Curug atau air terjun ini memang tersembunyi lokasinya. Baru ditemukan sekitar 6 tahun silam, penduduk sekitar kawasan pun banyak yang belum menjamahnya. Akses jalan menuju ke sini belum tergarap dengan rapi. Padahal plang nama sudah dijajakan sejak keluar dari Tol Padalarang menuju jalur alternatif ke Ciwidey via Soreang. Objek wisata Curug Malela terpampang bersama nama daerah lainnya.

Berdasarkan peta topografi, Curug Malela memiliki ketinggian kurang lebih 50 m dan lebar mencapai 70 m. Airnya berasal dari Sungai Ci Curug. Nama ‘malela’ diambil dari Bahasa Kawi yang berarti ‘baja’.

Nah, ada yang punya rencana berwisata ke Curug Malela?


 Sumber: intisarionline

Lucunya Tingkah Laku Orangutan Saat Memakai Handuk

Orangutan ternyata juga pintar memakai handuk layaknya manusia. Video YouTube di bawah menunjukkan betapa lucu dan "tengil" tingkah laku orangutan di Kebun Binatang Tokyo.

Dalam video itu terlihat orangutan dengan pintarnya memasukkan handuk ke kolam air, mengeluarkan, dan memerasnya. Cara orangutan melakukannya benar-benar mirip manusia.


http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/22/1505408620X310.jpg

Setelah diperas, handuk diusapkan ke wajahnya. Mirip sekali dengan tingkah laku manusia mengusap keringat di muka. Rupanya, ini cara alami orangutan menjaga dirinya agar tetap merasa sejuk.

Ketika seekor anakan orangutan menghampiri, orangutan yang lebih besar rupanya tak mau memberikan. Tetapi, si anakan rupanya cukup pintar. Ia lalu mengambil air dengan tangan dan langsung memercikkan ke mukanya.

Sampai akhir dari rekaman video, orangutan yang lebih besar tetap egois tak mau berbagi handuk. Mungkin takut tertular penyakit kulit, ia membiarkan orangutan yang lebih muda sibuk melihat aksinya.

Satu-satunya aksi yang kelihatan jorok adalah ketika orangutan yang lebih besar menggunakan handuk yang sama untuk mengelap pinggir kolam, lalu menggunakannya lagi untuk mengusap muka.

Walaupun demikian, video ini tetap lucu. Bahkan mungkin lebih lucu dari film dokumenter yang biasa dibuat. Di YouTube, sudah ada lebih dari 1.000.000 viewer sejak diunggah. Mau lihat? Ini dia....


sumber: kompas.com

Dari Mana Asal Becak?

Asal-usul becak diyakini berawal dari kendaraan serupa yang pertama kali beroperasi di Jepang yaitu jinrikisha (人力車, 人 jin = manusia, 力 riki = daya atau tenaga, 車 sha = kendaraan) sekitar tahun 1868 saat restorasi Meiji. Kata "jinrikisha" mulai masuk dalam kamus Oxford English Dictionary tahun 1887.
Foto: Bangsawan wanita Jepang naik jinrikisha sesuai yang digambarkan 
Arnoldus Montanus dalam bukunya tahun 1669
 
Siapakah yang diakui menjadi penemu kendaraan bertenaga manusia ini masih terdapat perbedaan pendapat.

Sumber pertama.
Jinrikisha (atau rickshaw: Cina) ditemukan oleh Albert Tolman, seorang pandai besi dari Amerika tahun 1848 di Worcester, Massachussets, untuk kepentingan pekerjaannya sebagai misionaris.

Sumber kedua.
Seorang misionaris Amerika di Jepang, Jonathan Scobie membuat rickshaw sekitar tahun 1869 sebagai alat transportasi bagi istrinya yang menyandang cacat.

Suatu saat dia berpikir bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi ditarik manusia itu menamakannya jinrikisha. Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan.

Foto: Japanese rickshaws 1897
Sumber ketiga
Orang-orang Jepang percaya bahwa jinrikisha diciptakan oleh tiga orang: Izumi Yosuke, Suzuki Tokujiro, dan Takayama Kosuke pada tahun 1868, terinspirasi pada penggunaan kuda penarik kereta yang populer lebih dahulu. Sejak tahun 1870, pemerintah Jepang mengeluarkan ijin produksi serta penjualan jinrikisha bagi tiga penemu ini. Sejak 1872 ada sekitar 40.000 jinrikisha beroperasi di Tokyo (Powerhouse Museum, 2005; The Jinrikisha story, 1996).

Becak di Indonesia
Foto: Becak Siantar, Sumatera. Lazim dipanggil Bentor
Di Indonesia, kata "becak" kemungkinan besar diambil dari dialek Hokkien: be chia "kereta kuda". Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:

* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra seperti Bentor, dan lainnya.

 
 Foto: Becak khas Yogyakarta.
Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil. 
Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.
  Foto: Ricsha di pecinan,  Los Angeles 1938
   Foto: Cycle rickshaw di  Beijing
Foto: Di Manila disebut trisikad
Foto: cycle taxi pedicab di London
 
sumber : wikipedia